Cara Menghitung Subnetting IP
Address
Subnetting sering diartikan
sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address
menjadi beberapa blok IP address.
Network address adalah sebuah alamat
IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung
dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar
dapat dibedakan dengan network yang lain, network address juga dipakai untuk
mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.
Broadcast address adalah alamat
yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada
pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address
tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.
Manfaat melakukan subnetting ip address
:
- Mempercepat perputaran data (network traffic).
- Mengefisiensikan penggunaan resource yang dipakai untuk membroadcast ke jaringan. Misalnya jika kita hanya memiliki 4 komputer (host) dengan 4 alamat ip, tetapi proses pemecahan jaringan (subnetting) diset 192.168.0.0/24 yakni untuk 254 host, maka paket data yang masuk ke dalam jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP (254 host)itu, dan tidak ke 4 host aja walaupun ke 250 host sisanya itu pada kenyataannya tidak pernah ada.
- Efisiensi IP Address.
- Mempermudah administrasi jaringan luas agar dapat dibagi ke dalam jaringan yang lebih kecil.
- Keamanan Jaringan.
Subnet mask adalah bagian IP
address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari
subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan
binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada
contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti
jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan
tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.
Classless Inter-Domain Routing
(CIDR) merupakan yang dipakai untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada
pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan
CIDR adalah “/24” yang juga sering disebut dengan notasi. Pada kasus ini, bisa
kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke
bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat
bilangan tersebut maka sudah bisa kita ketahui jumlah host yang tersedia.
Host valid / IP valid adalah alamat
IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address
192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 –
192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network
address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.
1. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
|
|
- Berapakah subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address 192.168.1.0/26 ?
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22= 4 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast. host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host Pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host Terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
2. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Subnet
Mask
|
Nilai CIDR
|
255.255.255.128
|
/25
|
255.255.255.192
|
/26
|
255.255.255.224
|
/27
|
255.255.255.240
|
/28
|
255.255.255.248
|
/29
|
255.255.255.252
|
/30
|
- Berapakah subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address132. 162. 0. 0. /24 ?
132. 162. 0. 0. berarti kelas B dengan Subnet Mask /24 berarti - 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir subnet mask (karena kelas B jadi 2 oktet terakhir) .Jadi Jumlah Subnet adalah 28= 256 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir subnet (karena kelas B jadi 2 oktet terakhir). Jadi jumlah host per subnet adalah 28 – 2 = 62 host.
- Blok Subnet = 256 – 255 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 1. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 1, 2, 3, 4, dst.
- Alamat host dan broadcast. host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
132.162.0.0
|
Host pertama
|
132.162.0.1
|
Host Terakhir
|
132.162.0.254
|
Broadcast
|
132.162.0.255
|
3. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A
adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
- Berapakah subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address
10. 0 . 0. 0. /18 ?
10. 0 . 0. 0. berarti kelas A dengan Subnet Mask /18 berarti -
11111111.11111111.110000000.00000000 (255.255.192.0).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 3 oktet terakhir subnet mask (karena kelas A maka 3 oktet terakhir) .Jadi Jumlah Subnet adalah 210= 1024 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 3 oktet terakhir subnet (karena kelas A maka 3 oktet terakhir). Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.
- Alamat host dan broadcast. host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
10.0.0.0
|
Host pertama
|
10.0.0.1
|
Host Terakhir
|
10.0.63.254
|
Broadcast
|
10.0.63.255
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar